Mengenal Pola Tidur Polafasik, Dampaknya untuk Kesehatan Tubuh

Pernah dengar istilah pola tidur polafasik, orang yang memiliki kebiasaan polafasik biasanya akan tidur dalam beberapa periode pendek sepanjang hari. Sebenarnya konsep ini tidak muncul pada era modern seperti sekarang.

Justru konsep seperti ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan banyak digunakan oleh masyarakat historis. Orang yang membagi istirahatnya pada beberapa periode memiliki kelebihannya sendiri dibandingkan dengan pola monofasik atau tidur dalam satu waktu panjang di malam hari.

Kelebihan Pola Tidur Polafasik Tingkatkan Produktivitas

Jika biasanya seseorang yang tertidur dalam durasi 7 hingga 9 jam, dengan menggunakan konsep ini Anda akan beristirahat pada beberapa periode pendek. Sebagian orang masih menggunakannya dengan tujuan agar bisa mengurangi waktu istirahat namun tubuh tetap merasa segar kembali.

Fase tertidur sebenarnya memiliki manfaat untuk memulihkan tubuh yang lelah. Sehingga otak akan memberikan sinyal kepada tubuh dengan mengantuk agar bisa segera tertidur. Ada beberapa kelebihan dan manfaat yang akan didapatkan dengan menerapkan pola tidur polafasik.

Baca Juga :  7 Tips Cegah Anemia, Batasi Konsumsi Minuman Berkafein

1.      Meningkatkan Produktivitas

Mengurangi waktu tidur membuat Anda bisa lebih produktif karena waktu terjaganya lebih banyak. Walaupun begitu sebenarnya waktu produktif setiap orang akan berbeda-beda tergantung dengan kebiasaan dan rutinitas sehari-hari.

2.      Meningkatkan Daya Ingat Dalam Belajar

Pola tertidur polafasik juga akan meningkatkan daya ingat terutama dalam belajar. Dengan berulang kali masuk ke pada tahap tertidur akan membantu mengonsolidasi daya ingat sehingga akan meningkatkan juga kemampuan belajar seseorang.

3.      Memanajemen Waktu

Membantu melakukan manajemen waktu dengan baik. Karena menerapkan tidur dalam periode pendek, Anda harus mengatur waktu agar antara kegiatan dan jadwal waktu istirahat tidak bentrok.

Risiko Pola Tidur Polafasik untuk Kesehatan Tubuh

Selain memberikan manfaat, pola beristirahat dalam periode singkat memiliki risiko untuk kesehatan tubuh. Banyak para ahli kesehatan maupun dokter menyarankan untuk tidur berkualitas pada malam hari pada durasi maksimal 8 jam sehari atau sering disebut monofasik. Jika Anda menerapkan pola tidur polafasik, berikut ini beberapa risiko yang akan Anda rasakan.

1.      Kurang Tidur

Dalam pola ini Anda akan tertidur dalam jangka waktu yang pendek secara berulang sehingga membuat waktu tidurnya berkurang. Jika berlangsung pada kurun waktu yang lama Anda akan merasa sistem kekebalan tubuh melemah, perubahan suasana hati dan masih banyak gangguan lainnya.

2.      Gangguan Siklus Tidur

Siklus tidur akan terganggu karena jadwal polafasik berbeda dengan monofasik. Jika siklusnya terganggu akan menyebakan pengaturan hormon yang tidak stabil, menyebabkan masalah pada pencernaan hingga meningkatkan risiko datangnya penyakit dalam jangka panjang.

3.      Sulit Dalam Kehidupan Sosial Dan Pekerjaan

Menerapkan jadwal polafasik harus dilakukan dengan ketat, sehingga terkadang hal ini akan membuat Anda secara tidak sadar jarang berhubungan sosial secara langsung dengan orang lain. Sehingga orang-orang yang menerapkan pola istirahat ini kebanyakan merasa kesulitan dalam berhubungan sosial dan juga fokus bekerja.

4.      Dapat Menjadi Kebiasaan Jangka Panjang

Baca Juga :  Tanda Tubuh Kelebihan Olahraga yang Harus Diketahui

Jika terus dibiarkan pola ini akan melekat pada diri Anda dan menjadi kebiasaan dalam jangka waktu yang panjang.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum menerapkan Tidur Polafasik

Jadi salah satu pola tidurnya yang cukup ekstrem karena Anda hanya perlu tidur dalam waktu singkat pada beberapa kali dalam sehari. Untuk bisa menerapkannya diperlukan kedisiplinan yang kuat dan ketat, namun sebelum menerapkannya lebih baik Anda mempertimbangkannya terlebih dahulu.

Mengingat daripada kelebihannya, pola ini lebih banyak memiliki efek samping atau risiko kesehatan pada tubuh. Beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan antara lain pertimbangan kesehatan dan gaya hidup hingga menimbang keuntungan antara jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk tetap menjaga kesehatan setelah menjalani disiplin ketat melakukan pola tidur polafasik juga harus diawasi oleh tenaga kesehatan atau seorang ahli profesional.

wp2admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas